Kamis, 03 Oktober 2013

Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2

Lord Voldemort mengambil Tongkat
Sihir Elder dari makam Albus
Dumbledore, dan Severus Snape
telah menjadi kepala
sekolah Hogwarts. Sementara itu,
mengubur Dobby di halaman Shell
Cottage, Harry dan kedua
sahabatnya kemudian berusaha
menyusun rencana baru. Ia
bertanya kepada Ollivander
mengenai Tongkat Sihir Elder, dan
ternyata pemilik terakhir tongkat
tersebut adalah Dumbledore.
Ollivander berkata, bahwa Harry
tidak akan menang melawan
Voldemort yang memiliki Tongkat
Elder. Harry dan kedua sahabatnya
menyusun rencana untuk
membobol lemari besi Bellatrix
Lestrange di Bank Gringott's.
Mereka curiga satu horcrux
tersembunyi di sana.
Dibantu Griphook (dengan imbalan
Pedang Godric Gryffindor),
Hermione meminum ramuan Polijus
menyamar sebagai Bellatrix
Lestrange, Ron menyamar sebagai
penyihir sementara Harry dan
Griphook berada di dalam Jubah
Gaib. Mereka memasuki lemari besi
Bellatrix di Bank Gringott's.
Horcrux yang dimaksud ternyata
adalah piala Helga Hufflepuff.
Namun, Griphook kemudian
mengkhianati mereka dan
melarikan diri dan mencuri
pedang Godric Gryffindor,
meninggalkan mereka terpojok oleh
pihak keamanan yang merasa
ditipu. Harry, Ron, dan Hermione
berhasil melarikan diri dengan
menaiki naga penjaga lemari besi.
Harry mendapatkan penglihatan
segera setelah pelarian mereka, ia
dapat melihat melalui mata
Voldemort dan mengetahui
pikirannya. Di dalam penglihatan
tersebut, Voldemort membunuh
beberapa goblin dan penjaga Bank
Gringott's lainnya, termasuk
Griphook. Voldemort telah
mendatangi tempat-
tempat Horcruxnya yang
disembunyikan dan mengetahui
bahwa mereka telah lenyap dan
hancur. Harry melihat Voldemort
marah dan takut. Harry juga
melihat bahwa Horcrux berikutnya
berkaitan dengan Rowena
Ravenclaw, dan ada di kastil
Hogwarts. Ketiganya segera pergi
ke Hogsmeade untuk mencari jalan
masuk ke sekolah Hogwarts. Di
Hogsmeade, kehadiran mereka
membunyikan mantra pendeteksi
Caterwauling dan dihadang oleh
para Pelahap Maut. Namun,
mereka diselamatkan
oleh Aberforth Dumbledore,
saudara Albus Dumbledore, yang
sering Harry lihat di pecahan
cermin yang ia miliki. Aberforth
membuka jalan terowongan ke
Hogwarts di mana mereka disambut
oleh Neville Longbottom. Tiga
sekawan tersebut bertemu kembali
dengan anggota Laskar
Dumbledore dan meminta bantuan
untuk mencari mahkota Ravenclaw.
Snape mendengar kembalinya
Harry dan mengumumkan bahwa
semua orang yang membantu Harry
kembali, terutama siswa, akan
dihukum berat. Harry kemudian
muncul dan menantang Snape
mengenai kematian Dumbledore,
dan Minerva
McGonagall menantangnya
berduel. Snape melarikan diri dan
McGonagall memerintahkan
seluruh Hogwarts bersiap untuk
bertempur. Pada saat ini,
anggota Orde Phoenix dan
simpatisannya berdatangan. Atas
inisiatif Luna Lovegood, Harry
kemudian berbicara dengan hantu
Helena Ravenclaw, putri dari
Rowena Ravenclaw. Helena
mengatakan bahwa Voldemort
telah mengisi
mahkota ibunya dengan ilmu
hitam, dan menyatakan bahwa
benda itu ada di Kamar
Kebutuhan. Sementara, Ron dan
Hermione pergi ke Kamar Rahasia.
Hermione memusnahkan Piala
Hufflepuff dengan taring Basilisk,
Ron dan Hermione berciuman
untuk pertama kalinya. Di kamar
kebutuhan, Harry dicegat oleh
Draco Malfoy, Gregory Goyle, dan
Blaise Zabini, namun Ron dan
Hermione datang membantu Harry.
Goyle menggunakan mantra api
kutukan Fiendfyre namun jatuh
dan mati terbakar. Draco dan
Blaise diselamatkan oleh Harry,
Ron, dan Hermione sebelum Harry
menusuk Mahkota Ravenclaw
dengan taring Basilisk dan
melemparnya ke dalam kobaran
api, memusnahkan mahkota itu.
Sementara itu, ketika Hogwarts
diserang oleh pasukan Voldemort,
Harry kembali memasuki pikiran
Voldemort dan menyadari bahwa
ularnya, Nagini, juga adalah
Horcrux. Di dalam pertempuran
yang berlangsung, Fred, Lupin,
Tonks, dan Lavender Brown, serta
sekitar 50 orang lainnya terbunuh.
Pada saat yang sama, Hermione
membunuh Fenrir
Greyback (pembunuh Lavender).
Voldemort dan Snape bertemu di
rumah perahu dan memberitahu
Snape jika Tongkat Elder tidak
berfungsi, karena dia bukan
tuannya, dan Snape adalah tuan
dari tongkat itu karena Snape yang
telah membunuh Dumbledore,
tuan sebelumnya. Voldemort
memerintahkan Nagini untuk
membunuh Snape. Di Boathouse
(rumah perahu Hogwarts), Harry,
Ron dan Hermione melihat
Voldemort membunuh Severus
Snape dengan tujuan untuk
mentransfer kekuatan Elder
Wand kepada dirinya sendiri.
Dalam sekaratnya, Snape
memberikan ingatannya kepada
Harry, Snape menangis,
mengeluarkan air mata memori,
dan berkomentar tentang
bagaimana Harry memiliki mata
ibunya, lalu mati.
Dari memori itu terungkap bahwa
Snape berada di sisi Dumbledore,
didorong dengan cinta seumur
hidupnya kepada Lily Potter. Snape
telah diminta Dumbledore untuk
membunuh dirinya jika situasinya
mengharuskan demikian karena
bagaimanapun juga hidupnya tidak
akan lama lagi akibat kutukan yang
terdapat di Horcrux Cincin Gaunt.
Selanjutnya, terungkap pula bahwa
Harry adalah Horcrux terakhir
Voldemort, yang diciptakan tanpa
sengaja di Godric Hallow, untuk itu
ia harus mati juga sebelum
Voldemort dapat dibunuh.
Harry kemudian pergi kehutan
terlarang, menyerahkan diri dan
Voldemort melancarkan kutukan
untuk membunuhnya. Tapi alih-
alih membunuh Harry, kutukan itu
malah menghancurkan bagian dari
jiwa Voldemort yang terdapat di
tubuhnya. Harry pun memasuki
dunia lain ( limbo), dimana ia
bertemu Profesor Albus
Dumbledore, yang menjelaskan
kepadanya tentang Harry sebagai
Horcrux dan bahwa kutukan
Voldemort telah menghancurkan
jiwanya yang berada di tubuh
Harry. Harry memutuskan kembali
hidup untuk mengalahkan
Voldemort, namun ia berpura-pura
sudah tewas. Voldemort mengutus
Narcissa Malfoy untuk memeriksa
apakah Harry masih hidup. Ketika
dia mencapai Harry, dia
menemukan bahwa Harry masih
hidup, dan bertanya pelan pada
Harry apakah Draco masih hidup.
Harry mengangguk, dan Narcissa
menyatakan Harry mati.
Voldemort kemudian membawa
"mayat" Harry ke Hogwarts dan
mendeklarasikan "kematian" Harry
kepada pejuang-pejuang Hogwarts
dan siapa saja yang menentangnya
akan mati. Neville Longbottom
menarik Pedang Godric Gryffindor
dan menantang Voldemort dengan
sebuah pidato. Pada saat yang
sama, Harry mengungkapkan
bahwa dirinya masih hidup, dan
mulai berduel dengan Voldemort di
sekitar sekolah. Hermione dan Ron
mencoba untuk membunuh Horcrux
terakhir, Nagini. Ketika ular hampir
membunuh mereka, Neville
memenggal kepala Nagini dengan
pedang Gryffindor. Di tempat
lain, Molly
Weasley membunuh Bellatrix
Lestrange.
Akhirnya, Voldemort mati setelah
mencoba menggunakan Kutukan
pembunuh Avada Kedavra terhadap
Harry. Kutukan itu berbalik
menyerang Voldemort sendiri
setelah beradu dengan mantra
pelepas senjata Harry
(Expelliarmus). Harry menangkap
tongkat itu. Setelahnya, Harry
bergabung dengan kedua
sahabatnya dan menjelaskan
bahwa Tongkat Elder melindungi
pemiliknya (Harry Potter sendiri).
Harry menjelaskan kepada Ron dan
Hermione bahwa Draco adalah
tuan dari tongkat tersebut, bukan
Snape, karena Draco melucuti
senjata Dumbledore sebelum
Snape membunuhnya. Kemudian,
di Malfoy Manor, Harry melucuti
senjata Draco, membuat Harry
menjadi tuan dari tongkat itu.
Harry kemudian mematahkan
tongkat itu dan membuangnya ke
parit Hogwarts, melenyapkan
kekuatan tongkat itu selamanya.
19 tahun kemudian setelah
Pertempuran di Hogwarts, Harry
dan Ginny Weasley telah menikah
dan membimbing anaknya yang
bernama Albus Severus Potter dan
anak-anak mereka yang lain ke
dalam peron9 3/4. Ron dan
Hermione juga menikah dan telah
memiliki dua anak bernama Rose
dan Hugo. Draco Malfoy memiliki
anak bernama Scorpius. Mereka
seluruhnya bertemu di stasiun
kereta api King's Cross, untuk
mengantar anak-anak mereka
bersekolah ke Hogwarts. Ketika
Albus khawatir akan masuk ke
asrama Slytherin, Harry berkata
bahwa topi asrama akan
mempertimbangkan keinginan.
Mereke menyaksikan anak-anak
mereka naik kereta menuju
Hogwarts.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar