Jumat, 25 Oktober 2013

Jessica dan Amber Rayakan Ulang Tahun Krystal f(x)

krystal
Krystal f(x) merayakan ulang tahun ke-20 hari ini dan kakaknya Jessica serta Amber mengirimnya ucapan selamat ulang tahun yang hangat dan lucu.
Pada tanggal 24 Oktober, Jessica memposting di akun Weibo-nya, “Baby Krys ’20th bday! Terima kasih ibu dia adalah gadis yang paling berharga dan cantik di bumi .. “, dan berbagi foto menggemaskan mereka, memamerkan persaudaraan mereka yang sangat indah.
Amber juga mengirimkan ucapan selamat ulang tahunnya melalui klip lucu di Instagram nya dengan pesan singkat dan manis, “HAPPY PRINCESS DAY!” dan berbagi video dari beberapa momen manis dan konyol dari Krystal dan Amber.

http://www.youtube.com/watch?v=SD0Iq3bUqCA
Source: dkpopnews

Super Junior’s Siwon for “Arena Homme Plus”

Super-Junior-Siwon_1382401459_af_org
Siwon Super Junior menangkap banyak perhatian dengan transformasi kasarnya untuk cover majalah ‘Arena Homme Plus’!
Siwon tampak seperti seorang pengusaha, menikmati kopi dijalanan pada pagi hari, serta penampilan rambut dan wajah melengkapi tampilan kasar nya.
Dia menunjukkan bahwa dia tidak hanya matang di luar tetapi juga di dalam dengan berbagi, “Meskipun tak ada yang istimewa terjadi, aku bisa menjernihkan berbagai pikiran tahun ini. Aku punya banyak hal yang patut disyukuri. Jika kalian tidak bisa memikirkan apa pun untuk disyukuri,  berarti kalian telah menjadi seseorang yang memiliki banyak keserakahan. “

Siwon_1382401606_20131021_Siwon_2 Siwon_1382401607_20131021_Siwon_3 Siwon_1382401626_20131021_Siwon_4


Source: allkpop

Heechul Akan Bergabung dengan Super Junior untuk ‘Super Show 5′

Super-Junior-Heechul_1382491819_af_org
Heechul akan bergabung dengan Super Junior untuk ‘Super Show 5′ di Filipina untuk pertama kalinya dalam 2,5 tahun!
SM Entertainment mengkonfirmasi untuk semua penggemar yang sangat bersemangat, “Heechul akan ambil bagian dalam ‘SUPER JUNIOR WORLD TOUR SUPER SHOW5 in MANILA’ di Mall of Asia Arena di Manila, Filipina pada tanggal 24 Oktober. Dia akan berdiri di atas panggung setelah waktu yang lama dan menyapa penggemar. “
Dengan banyaknya penggemar yang sabar menunggu kembalinya Heechul ke panggung setelah menyelesaikan pelayanan publik pada Agustus lalu, telah terungkap bahwa Heechul akan tampil di panggung solo khusus untuk berterima kasih kepada mereka.


Source: allkpop
indotrans: kidihae@koreanindo.net

Krystal f(x) Sumbangkan Hadiah Ulang Tahun untuk Penderita Leukimia

krystal (1)
Krystal f (x ) telah membuktikan bahwa dia tidak hanya menerima cinta, namun juga berbagi hal tersebut.
Pada tanggal 24 Oktober , yang juga kebetulan hari ulang tahunnya , Krystal menyumbangkan 30 kilogram daging sapi ( sekitar 150 porsi ) berkualitas tinggi  ke yayasan anak penderita Leukimia.
Dia secara pribadi meminta bahwa itu harus disampaikan oleh perusahaan yang sama yang digunakan para penggemarnya pada 7 Oktober , ketika mereka menyumbangkan karangan bunga beras untuk SBS “The Heirs”
Daging sapi awalnya diberikan sebagai hadiah untuk Krystal oleh Penggemarnya.
Ini bukan pertama kalinya Krystal telah berbagi kepada masyarakat . Ketika melakukan promosi “High Kick 3 ” pada tahun 2011 , hadiah yang dia terima berupa karangan bunga beras , yang ia lebih dari penggemar dia disumbangkan ke pusat kesejahteraan anak .


Source: soompi
indotrans: kidihae@koreanindo,net

Jumat, 18 Oktober 2013

EXO Makan Bersama Super Junior Donghae & Eunhyuk

EXO-Super-Junior-Eunhyuk_1382055916_af_org
EXO mentraktir senior mereka, Super Junior Eunhyuk dan Donghae, makan bersama. Melalui akun twitternya, Eunhyuk berbagi,”Anak-anak ini harus mentraktirku makan sering-sering, jadi aku bisa makan banyak juga (Eunhae + EXO),” dan berbagi foto bukti bahwa
dirinya, Donghae dan juga EXO Chanyeol, Suho, Sehun dan Kai bersama-sama. EXO meraih ketenaran besar dan memecahkan rekor penjualan album dengan album ‘XOXO’, jadi mereka berterima kasih pada senior mereka dengan mentraktir makan.
Fans berkomentar,”Super Junior dan EXO terlihat dekat.”,”SM line sangat bersahabat,” dan “Kuharap mereka saling menjaga satu sama lain.”
Donghae dan Eunhyuk banyak terlihat akhir-akhir ini, dan banyak yang mengira bahwa mereka sedang mempersiapkan comeback mereka sebagai sub unit.


shared by allkpop
indotrans infinitize@koreanindo.net

Jumat, 11 Oktober 2013

SJ Heechul Tidak Akan Pernah Tampil di Drama Produksi SM Ent.

Dengan banyaknya drama produksi SM yang tidak sukses, Super Junior Heechul menyatakan bahwa ia tidak akan pernah tampil di drama yang dibuat oleh perusahaannya bernaung.
Dalam episode 10 Oktober jTBC Ssulzun, topik soal remake drama Jepang dibahas.
heechul
MC Park Ji Yoon mencatat bahwa SM Ent memproduksi drama SBS To The Beautiful You yang dimainkan oleh SHINee Minho dan f(x) Sulli yang tidak terlalu memperoleh rating yang bagus.
“Kubilang bahwa aku tidak akan pernah tampil di drama produksi SM,” kata Heechul, menjelaskan kekurangan yang dimiliki departemen akting di agensinya.
“SM terbagi menjadi tim bernyanyi dan akting, tetapi para aktor diarahkan dan dipromosikan seperti penyanyi, jadi aku selalu mengatakan sesuatu tentang itu,” kata Heechul.
“Aku bersyukur bahwa perusahaanku berpikir ‘anak-anak kita yang terbaik. jika mereka melakukannya, pasti akan bagus’. Jadi bahkan di video klip kami, aktor dari tempat lain tidak akan keluar. ‘Kenapa kita menggunakan orang lain ketika anak-anak kita sangat cantik dan tampan?’”
Park Ji Yoon kemudian menambahkan,”Jadi mereka diberi peran utama perempuan dan lelaki,” yang mana Heechul menjawab dengan frustasi,”Bagaimana itu bisa berhasil?”

Photo Credit: jTBC
shared by mwave
indotrans by infinitize@koreanindo.net

[Vid] Kyuhyun Super Junior Ajari Fans Gerakan “SPAO’s Pazzo Dance”

1044883_541037829298766_764514094_nKyuhyun Super Junior hadir untuk mengajari kalian langkah-langkah termudah dari tarian Pazzo SPAO.
Siap? Mainkan video berikut ini.


source: dkpopnews
Indotrans by geevy@koreanindo.net

Super Junior Minta Bantuan untuk Segera Menemukan Putri dari Kenalan Mereka yang Hilang

BVyppiKCUAAr5WPKangin Super Junior meng-update Twitter-nya dengan berita anak hilang.
Ia meminta bantuan dengan menulis, “Harus cepat menemukannya. Ia putri dari kenalan hyungnim kami di tim baseball. Hatiku sakit. Ayo kumpulkan semua kekuatan kita dan bantu.”
Kangin juga memberi foto dari gadis kecil, yang tampaknya tak diketahui dimana keberadaannya. Ia adalah putri dari Bae Song Hoon. Tweet ini disusul oleh pesan Donghae, “Mohon temukan dia!!!! Jika kalian melihatnya, mohon langsung telfon polisi!”
Berharap ELF me-retweet tweet mereka dan menyebarkan info, Super Junior meminta bantuan untuk segera menemukannya.
source: dkpopnews
Indotrans by geevy@koreanindo.net

Yesung Super Junior Gabung ke Instagram

wpid-Yesung.jpeg Satu lagi Idola K-POP yang bergabung ke akun jejaring sosial khusus foto & video, Instagram. Dialah Yesung dari Super Junior yang baru-baru ini membuat akun Instagram dan mengupload sebuah foto dirinya bersama Yunho DBSK melalui akun yang bernama yesung1106.
Bersama foto pertamanya tersebut, member Super Junior ini menuliskan caption, “Bergabung ke Instagram^^ Oomha~ bersama Yunho yang mengunjungi ‘Mouse Rabbit’^^“, sekaligus sebagai bukti jika akun tersebut adalah benar miliknya pribadi.
Super-Junior-Yesung_1381292393_af_org
ELF, kalian bisa follow Yesung di URL http://instagram.com/yesung1106 dan bergabung dengan sekitar 32.147 lebih (untuk saat ini) followers dari pria yang sedang menjalani tugas wajib militer ini.

Selasa, 08 Oktober 2013

Veda



VEDA
Weda (Sanskerta: वेद; Vid, "ilmupengetahuan") adalah kitab suciagama Hindu. Weda merupakan kumpulan sastra-sastra kuno dari zaman India Kuno yang jumlahnya sangat banyak dan luas. Dalam ajaran Hindu, Weda termasuk dalam golongan Sruti (secara harfiah berarti "yang didengar"), karena umat Hindu percaya bahwa isi Weda merupakan kumpulan wahyu dari Brahman (Tuhan). Weda diyakini sebagai sastra tertua dalam peradaban manusia yang masih ada hingga saat ini. Pada masa awal turunnya wahyu, Weda diturunkan/diajarkan dengan sistem lisan — pengajaran dari mulut ke mulut, yang mana pada masa itu tulisan belum ditemukan — dari guru ke siswa. Setelah tulisan ditemukan, para Resi menuangkan ajaran-ajaran Weda ke dalam bentuk tulisan.[1] Weda bersifat apaurusheya, karena berasal dari wahyu, tidak dikarang oleh manusia, dan abadi.[2] Maharesi Byasa, menyusun kembali Weda dan membagi Weda menjadi empat bagian utama, yaitu: Regweda, Yajurweda, Samaweda dan Atharwaweda. Semua itu disusun pada masa awal Kaliyuga 
A. WEDA SRUTI DAN WEDA SMRTI
Berdasarkan sistim pertimbangan materi dan luas ruang lingkup isinya, jumlah jenis buku
Weda itu banyak. Weda itu mencakup berbagai aspek kehidupan yang menyangkut manusia.
Maha Rsi Manu membagijenis isi Weda itu kedalam dua kelompok besar yang disebut.
1. Weda Sruti
2. Weda Smrti
'Pembagian dalam dua jenis ini dipakai selanjutnya untuk menamakan semua jenis buku
yang dikelompokkan sebagai kitab Weda baik secara tradisional maupun secara institusional
ilmiah' Kelompok Weda Sruti isinya hanya memuat wahyu sedangkan kelompok smrti isinya
adalah sebagai ingatan kembaliterhadap Sruti. Jadi Smrti merupakan, buku pedoman yang isinya
tidak bertentangan dengan Sruti. Bila dibandingkan dengan ilmu politik Sruti adala merupakan
UUD nya Hindu sedangkan Smrti adalah UU. Pokok dan UU. Pelaksanaannya adalah Nibandha.
Kedua-duanya merupakan sumber Hukqm yang mengikat yang harus diterima. Oleh karena itu
"Bhagawan Manu" menegaskan dalam kitabnya "Manawa Dharmasastra" ll 10. sebagai berikut:
Srutistu Wedo Wiineyo dharmacastram tu wai Smrtih. te sartwarhawam imamsyo tabhyam
dharmohi nirba bhau.
Artinya
Sesungguhnya Sruti (wahyu) adalah Weda demikian pula Smrti itu adatah Dharmasastra.
keduanya harus tidak boleh diragukan dalam hal apapun juga karena keduanya adatah kitab
suci yang menjadi umber dari agama Hindu, (Dharma).(Manawa Dharma Sasfra. lt. 10)
KODIFIKASI WEDA
 
1. Weda Sruti
Kata Sruti sesungguhnya berasal dari bahasa Sanskerta, dari akar kata Crt. yang berarti
mendengar langsung. JadiWeda Sruti adalah Kelompok Weda yang ditulis oleh para Maha Rsi
melalui pendengaran langsung dariwahyu lda Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan.
Kelompok Weda Sruti menurut Bhagawan Manu merupakan Weda yang sebenarnya ada
weda orisinal. Menurut sifat isinya weda ini dibagi atas tiga bagian yaitu:
1) Bagian Mantra
2) Bagian Brahmana (Karma Kanda)
3) Bagian Upanisad/ Arnyaka (Jnana Kanda)
1) Rg. Weda atau Rg. Wedasamhita
2) Sama Weda atau Samawedasamhita
3) Yayur Weda atau yayunirredasamhita
4) Atharwa Weda atau Athanvawedasamhita
Dari keempat kelompok weda itu, tiga kelompok pertama sering disebut-sebut
sebagai mantra yang berdiri sendiri. Karena itu disebut rrayi weda atau ,,iri weda,,
Pengenalan catur weda hanya karena kenyataan weda ini secara sistimatik telah
dikelompokan atas empat weda. Pembagian empat kelompok isi weda itu yaitu:
1. Rg weda samhita; merupakan kumpulan mantra-mantra yang memuat ajaran-alaran
    umum daram bentuk pujaan (Rc atau Rca's) Arc = memuja (Arc v Rc)
2. sama weda samhita; merupakan kumpuran mantra-mantra memuat ajaran umum
    mengenai laguJagu pujaan, atau saman
3. Yayur weda samhita; merupakan kumpuran mantra-mantra yang memuat ajaran
     umum mengenai pokok-pokok yajna (yajus, pluralnya yajumsi). Jenis weda ini ada
     dua macam yaitu:
     a'   Yajur weda hitam (Kresna yajunueda) yang terdiri atas beberapa resensi antara
           lain: Taitiriya samhita dan Maitrayanisamhita.
     b'  Yajur weda putih (sukla yajurweda), yang juga disebut Maitraneyi samhita.
4.  Athanua weda samhita; merupakan kumpulan mantra-mantra yang memuat ajaran
     yang bersifat magis (Atharwan).
Kitab Rg' weda merupakan kumpulan dari ayat-ayat tertentu. Kitab ini dikumpulkan
dalam berbagaijenis resensi, seperti resensi sakala, Baskala, Aswalayana, sankhyayana,
dan Madukeya' Darilima macam resensiiniyang masih t"rp"iihrrr;,atli;nsisakata,
sedangkan resensi-resensi lainnya banyak yang tidak sempurna lagi karena mantra-
mantranya hilang.
Di dalam mempejari ajaran_ajaran
berpedoman pada resensi Sakala untuk
Weda itu.
Hindu itu dewasa ini para sarjana umumnya
mengetahui ajaran yang terdapat di dalam Rg.
Berdasarkan resensi itu, Rg. weda samhita terdiri atas 1017 hymna atau lL2gmantra
termasuk bagian mantra walakhitanya. Atau disebut pula terdiri atas 105g0,12 stanza atau
153826 kata-kata atau 432000 suku kata.
Rg' weda terbagi atas 10 Mandala yang tidak sama panjangnya. Disamping pembagian
atau 10 Mandara, Rg. weda dibagi pura atas g bagian yang disebut ,,Astaka,, Mandala
2 - 8 merupakan himpunan ayat-ayat dari keluarga-keluarga Maha Rsi tunggal, sedangkan
mandala 1 , 9 dan 10 merupakan himpunan ayat-ayat dari banyak maha Rsi.
Samaweda terdiri atas mantra-mantra yang berasal dari Rg. Weda. Menurut penelitian
Samaweda terdiri atas 1810 mantra, atau kadang-kadang ada yang mengatakan 1875.
Samaweda terbagi atas dua bagian yaitu.
1)" Bagian Arcika terdiri atas mantra-mantra pujaan yang bersumber pada Rg. Weda
2)., Bagian Uttararcika, yaitu himpunan mantra-mantra yang bersifat tambahan. Kitab ini
terdiri atas beberapa buku nyanyian pujaan (gana). Dari kitab-kitab yang ada yang
masih dapat kita jumpai antara lain:
Ranayaniya, Kautama dan Jaiminiya (Talawakara). Walaupun demikian di dalam
usaha penulisan kembali kitab Samaweda itu telah diusahakan sedemikian rupa
supaya tidak banyak yang hilang.
Yajur Weda terdiri atas mantra-mantra yang sebagian besar berasal dari Rg. Weda.
ditambah dengan beberapa mintra tambahan baru. Tambahan ini umumnya berbentuk
prosa. Menurut Bhagawan Patanjali, kitab ini terdiri atas 101 resensi yang sebagian besar
sudah lenyap. Kitab ini terbagi atas dua aliran, yaitu:
1) Yajur Weda hitam (krsna Yajur Weda). Kitab ini terdiri atas 4 resensi yaitu:
a. Katakhassamhita
b. Mapisthalakathasamhita
c. Maitrayamisamhita
d. Taithiriyasamhita (Terdiri atas dua aliran yaitu Apastamba dan Hiranyakesin)
2), Yajur Weda putih (Sukla yajurweda, juga dikenal Wajasaneyi samhita). Kitab ini terdiri
atas dua resensi yaitu:
a. Kanwa, dan
b. Madhayandina
Antara kedua resensi itu hanya terdapat sedikit perbedaan Yayur Weda putih ini
terdiri atas 1975 mantra yang isinya umumnya menguraikan berbagai jenis yajna besar
seperti: Wajapeya, Rajasuya, Asmawedha, Sarmawedha dan berbagaijenis yajna lainnya.
Bagian terakhir dari Weda ini memuat ayat-ayat yang kemudian dijadikan lsopanisad.
Perbedaan pokok antara Yajur Weda Putih dengan Yajur Weda hitam hanya sedikit
saja. Yajur Weda putih terdiri atas mantra-mantra dan doa-doa yang harus diucapkan
pendeta di dalam upacara, sedangkan mantra-mantra didalam Yajunrueda hitam terdapat
pula mantra-mantra yang menguraikan arti Yajna. Bagian terakhir ini merupakan bagian
tertua dari Yayur Weda itu. Didalam Weda ini kita jumpai pula pokok-pokok upacara
"Darsapurnamasa" yaitu: upacara yang harus dilakukan pada saat-saat bulan purnama
dan bulan gelap, disamping berbagai jenis upacara-upacara besar yang penting artinya
dilakukan setiap harinya.

Atharwa Weda yang disebut atharurawedangira, merupakan kumpulan-kumpulan
mantra-mantra yang juga banyak berasal dari Rj. Weda. Kitab ini memiliki 5987 mantra
(puisi dan prosa). Kitab ini terpelihara dalam dua resensiyaitu:
a.. Resensi Saunaka. Resensi ini paling terkenal dan terbagi atas 21 buku
b. Resensi Paipplada
ad.2. Bagian Brahmana (Karma Kanda)
Bagian kedua yang terpenting dari kitab Sruti ini adalah bagian yang disebut
"Brahmana" atau "Karma Kanda", Himpunan buku-buku ini disebut Brahmana. Tiaptiap
mantra (Rg. Weda, Sama Weda, Yajur Weda dan Atharura Weda) memiliki Brahmana.
Brahmana berarti doa. Jadi kitab Brahmana adalah kitab yang berisi himpunan doa-doa
yang dipergunakan untuk keperluan upacara ya1na.Kadang-kadang Brahmana diartikan
penjelasan yang menjelaskan arti kata ucapan mantra.
Kitab Rg. Weda memiliki dua jenis buku' Brahmana yaitu : Aitareya Brahmana dan
Kausitaki Brahmana (Sankyana Brahmana). Kitab Brahmana yang pertama terdiri atas 40
Bab, dan yang kedua terdiri atas 30 Bab.
Kitab Samaweda memiliki kitab Tandnya Brahmana yang juga sering dikenal dengan
nama "Pancawimsa ". Kitab ini memuat legenda (ceritera-ceritera kuno) yang dikaitkan
dengan upacara Yajna. Disamping itu ada pula "Sadwimsa Brahmana" Kitab ini terbagi atas
25 buku dimana bagian terakhir yang terkenal adalah kitab "Adhuta Brahmana" merupakan
jenis "Wedangga" yang memuat mengenai ramalan-ramalan dan penjelasan mengenai
berbagai mujijat.
Kitab Yajunveda memiliki beberapa kitab "Brahaman" Yajur weda hitam (krsna Yajur
Weda) memiliki Taittiriya Brahmana.
Yajur Weda putih (Sukla Yajurweda) memiliki Satapatha Brahmana. Nama ini disebut
demikian karena kitab ini terdiri atas 100 adhyana. Bagian terakhir dari kitab ini merupakan
sumber bagian kitab "Brhadaranyakapanisad". Di dalam kitab Brahmana ini mula-mula kita
jumpai ceritra Sakuntala, Pururawa, Unr,rrasi dan ceritra-ceritra tentang ikan.
Atharu,ra Weda ini memiliki kitab "Gopatha Brahmana"
 .3. Bagian Upanisad/Aranyaka
Aranyaka atau Upanisad adalah himpunan mantra-mantra yang membahas berbagai
aspek teori mengenai ke Tuhanan. Himpunan ini merupakan bagian teori mengenai ke
Tuhanan. Himpunan ini merupakan bagian Jnana Kanda dari pada Weda Sruti.
Sebagaimana halnya dengan tiaptiap mantra memiliki kitab Brahmana. Demikian
pula tiap-tiap mantra memiliki kitab-kitab Aranyaka atau Upanisad. Kelompok kitab-kitab ini
disebut rahasya Jnana karena isinya membahas hal-hal yang bersifat rahasia.
Di dalam penelitian berbagai naskah kitab suci Hindu Dr. G. Sriniwasa Murti didalam
introdusi kitab saiwa Upanisad mengemukakan bahwa tiaptiap caka (cabang ilmu)Weda
merupakan satu upanisad. Dari catatan yang ada:
1. Rg. Weda terdiri dari 21 sakha
2. Sama Weda terdiri atas 1000 sakha
3. Yajur Weda terdiri atas 109 sakha, dan
4. Athanva Weda terdiri atas 50 sakha
Berdasarkan jumlah sakha itu, yaitu 1180 sakha, maka jumlah upanisad seyogyanya
ada banyak 1180 buah buku tetapi berdasarkan catatan Muktikopanisad, jumlah upanisad
yang disebut secara tegas adalah sebanyak 108 buah buku. Adapun perincian dari pada
kitab-kitab Upanisad itu adalah sebagai berikut:
1. Upanisad yang tergolong jenis Rg. Weda yaitu antara lain:
Aitareya, Kausitaki, Nada-bindu, Atmaprabedha, Ninvana, Mudgala, Aksamalika, Tripura,
Saubhagya, dan Bahwrca lJpanisad, yang semuanya berjumlah sepuluh Upanisad.
2. Upanisad yang tergolong jenis Sama Weda yaitu antara lain:
Kena, Chandogya, Aruni, Maitrayani, Maitreyi, Wajrasucika, Yogacudamani, Wasudewa,
Mahat, Sanyasa, Awyaka, Kondika, Sawitri, Rudrasajabala, Darsana dan Jabali.
Semuanya berjumlah enambelas Upanisad.
3. Upanisad yang tergolong jenis Yajunrrreda, yaitu antara lain:
a. Untuk jenis Yajur Weda Hitam, terdiri atas
    Kathawali, Taittriyaka, Brahma, Kaiwalya, Swetaswastara, Garbha, Narayana,
    Amrtabindu, Asartanada, Katagnirudra, Kausika, Sarurrasara, Sukharahasya,
    Tejebindu, Sakanda, Sariraka, Yogasikha, Ekaksara, Aksi, Awad huta, Pranagni kotra,
    Wahara, Kalisandarana, dan Saraswatirahasya, semuanya berjumlah tigapuluh dua
    Upanisad.
b. Untuk jenis Yajur Weda putih, terdiri dari :
    lsawasya, Brhadaranyaka, Jabala, Hamsa, Prramahamsa, Subata, Matrika,
    Niralambha, Trisikhibrahmana, Mandala brahmana, Adwanyataraka,
    Pinggalabhiksu, Turiyatita, Adhyatma, Tarasara, Yajnawalkya, Satyayani dan
    Muktika. Semuanya berjumlah sembilan belas Upanisad.
4. Upanisad yang tergolong jenis Athanrua Weda, yaitu antara lain:
    Prana, Munduka, Mandukya, Athanruasira, Athanrua sikha, Brhajjabala, Nrsimhatapini,
    Naradapariwrajaka, sita, sarabha, Mahanarayana, Ramarahasya, Ramatapini,
    Sandilya, Paramahamsapariwrajaka, Annapurna, surya, Atma, pasupata, parabrahma,
    Tripuratapini, Dewi, Bhawana, Brahma, Gamapati, Mahawakya, Gopalatapini, Krsna,
    Hayagriwa, Dattatreya, dan Garuda Upanisad.
Semuanya berjumlah tiga puluh satu upanisad.
Dengan memperhatikan deretan nama-nama kelompok Mantra, Brahmana, dan Upanisad
diatas' jelas bahwa kitab sruti meliputijumlah yang cukup banyak. Untuk mendalami dharma,
semua buku-buku itu adalah merupakan sumber utama dan kedudukannya mulak perlu di hayati.
2. Weda Smrti
smerti  merupakan kitab suci agama Hindu, sesudah veda cruti. Kitab smrti memuat
tentang ajaran hukum agama Hindu, yang juga disebut Dharma atau Dharma Sastra. Dharma
berartr hukum dan sastra berarti ilmu.
Dharma sastra berarti ilmu hukum agama Hindu. Kata smrti berasal dari bahasa
sansekerta dari kata smrta (neuter) berarti: ingatan, menjadi kata smrti (feminime) berarti:
ingatan. kenangan, tradisi yang berwenang.
Kitab smrti adalah kitab suci veda yang ditulis berdasarkan ingatan oleh para Maharesi
dari wahyu sang Hyang widhi / Tuhan Yang Maha Esa. Kitab smrti adalah kitab Veda juga,
karena fungsi dan kedudukannya dipersamakan dengan kitab veda cruti.
Keterangan tentang hal tersebut di atas, kita temukan dalam beberapa kitab agama
Hindu antara lain:
a. Kitab Menawa Dharma Sastra Bab il.10 menyebutkan sebagai berikut:
Crutistu Wedo Wijneyo
dharmacastram tu wai smrlih
te sa rwarthes wa m i m a n sye
ta bhyam d h a rmoh i n i rbabh a u
artinya:
Yang dimaksud dengan cruti ialah weda dan dengan smrti adatah Dharma sasfra,
kedua macam pustaka suci ini tidak boleh diragu-ragukan kebenarannya mengenai
apapun juga karena dari keduanya itu hukum ini.
b. Kitab Sarasamuscya 37, menyebutkan sebagai berikut:
Crutiwedah samakhyato
dharmacastram tu wai smftih,
te sarwatheswam imamsye
tabhyam dharmo winir bhrtah
Nyang ujarekena sakareng, Cruti ngaranya
Dharma Sasfra Smfti ngaranira, Sang Hyang
Sang Hyang Catur Weda, Sang Hyang
Cruti lawan Sang Hyang Smrti sira juga
pramanakena, tutakena waramawarah nira, ring asing prayaiona, iawat mangkana
paripurna alem Sang Hyang Dharma Prawrtti
Artinya:
yang akan dibicarakan sekarang Cruti namanya catur weda, Dharmasastra smrti. Cruti
dan smrti, keduanya supaya dijadikan jalan, supaya dituruti ajarannya untuk setiap
usaha, selama demikian halnya, maka sempurnalah dalam berbuat dharma.
c. Kitab Bhagavad Gita XVl. 23, menyebutkan:
yah sastravidhim utsriiYa
vartate kamakaratah
na sa siddhim avaPnoti
na sukham na Param gatim
Artinya:
Tetapi ia yang tidak
dorongan keinginan
teftinggi.
^"n)ror*ati ajaran-aiaran kitabsuci sasfra dan berbuat atas
belaka tak mencapai kesempurnaan, kebahagiaan dan tuiuan
Berdasarkan ketiga uraian di atas, dengan jelas dapat kita pahami bahwa Smrt
merupakan kitab suci agama Hindu.
Smrti adalah kitab suci Weda yang ditulis berdasarkan ingatan oleh para Maharesr
bersumberkan pada Veda Cruti. Dengan demikian isi kitab-kitab Smrti tidak boleh bertentangan
dengan Weda Cruti.
Kitab Smrti adalah merupakan kitab pendukung dan penjelasan dari kitab Weda Cruti.
yang ditulis oleh banyak Maharesi. oleh karena itu pergunakanlah kitab-kitab sastra sebagat
petunjuk untuk menentukan tentang segala sesuatu yang harus kita kerjakan dan untuk dapat
mengetahui apa yang patut kita kerjakan.
Beberapa kitab suci agama Hindu yang termasuk kitab Smrti, antara lain : Mananra
Dharma Sastra, Sarasamuccaya, Clokantara, Tattwa Suksma, Bharatayudhya, Yoga Sura
Ramayana, Niti sastra, cilakrama, Manu Smrti, Yajna Pawitra dan Brahmanda Purana'
Kitab-kitab suci yang tergolong jenis kitab Smrti itu banyak jumlahnya, dan penulisnyapun
banyak pula. Hal semacam ini disebabkan oleh munculnya berbagai macam kebutuham
masyarakat (umat Hindu) yang diisyaratkan oleh Veda dalam mencapai keadilan, keamanam'
kesejahteraan dan kebahagiaan hidup.
Untuk dapat mengamalkan Veda secara benar di dalam upaya mewujudkan tujuan hidup
secara rohani dan jasmani, jenis kitab-kitab Smrti perlu dipergunakan sebagai pedoman hidup
(dipedomani).
Berdasarkan kebiasaan yang telah berjalan, jenis kitab-kitab Smrti dikelompokkan
menjadidua (2) kelompok besar, yang terdiridari:
a. Kelompok Vedangga
b. Kelompok Upaveda
a. Jenis atau kelompok Vedangga
Kata Vedangga, terdiri dari kata : Veda dan Angga (bahasa Sansekerta). Veda berarti
ilmu pengetahuan suci dan angga berarti bagian, anggota, badan, sumber, dasar.
Vedangga berarti batang tubuh dari Veda. Untuk dapat mempelajari, memahami,
dan mendalami Veda dengan baik, kita hendaknya terlebih dahulu mendalamiVedangga.
vedangga sebagai kitab smrti, terdiri dari beberapa kitab, antara lain :
1) Siksa (Phonetika) .
Siksa adalah kitab Vedangga yang isinya menguraikan tentang petunjuk-
petunjuk tata cara mengucapkan mantra yang tepat sesuai dengan tinggi-rendahnya
tekanan suara.
Untuk dapat mengucapkan mantra (Weda Cruti) dengan baik, fungsi kitab
siksa ini adalah sangat penting. Dalam hubungannya dengan mempelajari mantra
(Weda Cruti) kitab-kitab siksa, juga disebut dengan nama pratisakhya.
Adapun kitab-kitab pratisakhya yang masih sampai saat ini adalah :
a) Rg. Veda Pratisakhya
b) Taittiriya Pratisakhya Sutra
c) Wajasaneyi Pratisakhya Sutra
d) Sama Pratisakhya
e) Athanva Weda pratisakhya Sutra
2) Wyakarana (Tata Bahasa)
Kitab Wyakarana isinya menguraikan tentang tata bahasa, untuk dapat
menghayati Veda dengan benar, kecil kemungkinannya dapat diketahui, tanpa
mengerti dan mengetahui tata bahasanya. Oleh karenanya kitab Wyakarana ini
memiliki fungsi yang sangat penting di dalam kita mempejari Veda.
Para Maharesi yang mendalami tentang tata bahasa (Veda) adalah : Maharesi
Sakatayana, Begawan panini, Maharesi patanjali, dan Begawan yaska.
Di antara orang suci tersebut di atas, yang terkenal adalah Begawan panini.
Beliau menulis Kitab Asta Dhyayi dan patanjali Bhasa.
Begawan Panini adalah orang suciyang pertama kali mengenalkan kata bahasa
Sanskerta populer (bahasa yang dipergunakan oleh masyarakat) dan bahasa Daiwak
yaitu bahasa para Dewa-Dewa.
Chanda (Lagu)
Chanda adalah cabang Veda yang secara khusus membicarakan tentang aspek
ikatan bahasa dalam Veda yang disebut lagu. Dalam mempelajari Veda kita perlu
mendalami kitab Chanda, karena bersumberkan pada pendalaman kitab Chanda
semua ayat-ayat Veda dapat dipelajari secara turun temurun. Hal ini kita dapat
persamakan dengan berbagai macam nyanyian yang dapat dinyanyikan dan mudah
diingat.
Dari berbagai macam kitab-kitab Chanda, yang masih terdapat utuh sampai
sekarang ada dua buah buku, yaitu : Midana Sutra dan Chanda Sutra. Kedua kitab ini
dihimpun oleh Begawan Pinggala.
Nirukta
Kitab-kitab Nirukta berisikan tentang penafsiran otentik yang berhubungan
dengan kata-kata yang terdapat dalam Veda.
Kitab Nirukta ditulis oleh Begawan Yaska pada tahun t 800 SM.
Kitab Nirukta hasil karya Begawan Yaska, isinya menguraikan tentang tiga
macam sesuatu hal, yaitu :
a) Memuat kata-kata yang memiliki arti sama atau Naighantuka Kanda.
b) Memuat kata-kata yang memiliki arti ganda atau disebut Naighama Kanda.
c) Memuat tentang nama-nama paru Dewa yang ada di angkasa, bumi dan sorga
atau disebut Daiwatganda.
Jyotisa (Antronomi)
Kitab Jyotisa, isinya yang terutama adalah menguraikan tentang peredaran
tata surya, bulan dan badan angkasa lainnya yang dipandang dan dianggap memiliki
pengaruh dalam pelaksanaan yadnya.
Kitab Jyotisa adalah kitab pendukung Veda, yang menguraikan tentang pokok-
pokok pengetahuan dalam bidang astronomi.
Melalui pengetahuan yang terdapat dalam kitab Jyotisa juga kita dapat
memahami, bahwa bagaimana Veda mengajarkan kepada umatnya untuk dapat
berhubungan secara harmonis dengan alam dan lingkungannya berdasarkan yadnya.
Di antara kitab Jyotisa, yang terdapat masih sampai sekarang adalah kitab
Jyotisa Wedangga. Kitab ini memiliki hubungan dengan kitab Veda Cruti, Rg. Veda,
dan Yajur Veda.
6) Kalpa
Kitab Kalpa adalah jenis kitab Smrti (Vedangga) yang isinya berhubungan
dengan kitab Brahmana dan kitab-kitab mantra.
Kitab Kalpa initerdiri dari beberapa bidang kitab antara lain :
a) Bidang Srauta
b) Bidang Grhya
c) Bidang Dharma
d) Bidang Suliwa
Dari ke-4 (empat) bidang kitab Kalpa tersebut di atas, kebanyakan di antaranya
isinya berhubungan dengan kitab-kitab Brahmana. Dan hanya sebagian kecil yang
berhubungan dengan kitab-kitab Mantra.
a) Kitab Srauta .
Kitab Srauta atau juga disebut Srauta Sutra, isinya memuat berbagai macam
ajaran mengenaitata cara melakukan yadnya. Tata cara melakukan yadnya yang
dimaksud antara lain tata cara upacara yadnya, penebusan dosa, dan lain-lain
serta tata cara upacara yadnya yang berhubungan dengan upacara keagamaan,
baik dalam tingkatan upacara besar, upacara kecil, dan upara harian (tiaptiap
hari).
b) Kitab Grhya
Kitab Grhya juga disebut dengan nama Grhya Sutra. Kitab Grhya Sutra,
isinya menguraikan tentang berbagaiajaran mengenaiaturan pelaksanaan yadnya
yang mesti dilaksanakan oleh orang-orang / masyarakat (umat Hindu) yang telah
hidup berumah tangga.
Berhubungan dengan kitab Srauta dan Grhya Sutra (Kalpa) terdapat kitab
Sradha Kalpa dan Pitri Medha Sutra.
Kedua kitab tersebut di atas (Sradha Kalpa dan Pitri Medha Sutra) isinya
menguraikan tentang pokok-pokok ajaran yang berhubungan dengan tata cara
upacara untuk anrvah orang-orang yang telah meninggal dunia.
Di samping itu pula terdpat kitab : Prayas Cita Sutra sebagai pendukung dari
Kitab Waitana Sutra (Atharwa Weda).
c) Kitab Dharma Sutra
Kitab Dharma Sutra, isinya menguraikan tentang berbagai macam aspek
mengenai peraturan hidup bermasyarakat dan bernegara.
Kitab Dharma Sutra juga disebut Dharma Sastra. Kitab Dharma Sutra
dipandang sebagai kitab yang sangat penting di antara kitab-kitab jenis Kalpa.
Karena dipandang sangat penting, maka terdapatlah kesan bahwa Veda Smrti itu
adalah Dharma Sastra.
Di antara orang suciyang disebutkan sebagai penulis kitab Dharma Sastra
adalah Bhagawan Manu, Bhagawan Apastamba, Bhagawan Bhaudhayana,
Bhagawan Harita, Bhagawan Wisnu, Bhagawan Wasistha, Bhagawan Waikanasa,
Bhagawan Sankha Likhita, Bhagawan Yajnawalkya dan Bhagawan Parasara.
Dari nama-nama para orang suci penulis Dharma Sastra tersebut di atas,
yang paling terkenal adalah Bhagawan Manu. Karya sastra beliau di bidang
Manawa Dharma Sastra ditulis oleh Bhagawan Bhrgu. Ajaran yang termuat dalam
kitab Manawa Dharma Sastra yang ditulis oleh Bhagawan Bhrgu menyebar di
seluruh pelosok dunia, seperti di lndia, di campa, di Kamboja, di rhailand dan
sampai di Indonesia.
Agama Hindu mengajarkan kepada umatnya, bahwa dalam hidup dan
kehidupan kita ini, dilalui oleh empat zaman atau juga disebut Catur Yuga.
Bhagawan Sankha likhita', bahwa masing-masing juga dariCaturYuga mempunyai
Dharma Sastranya tersendiri, seperti :
(1) Pada masa Satya lKrtha Yuga berlaku kitab Manawa Dharma Sastra karya
sastra dari Bhagawan Manu.
(2) Pada masa Trita Yuga berlaku kitab Dharma sastra yang ditulis oleh Bhagawan
Yajnawalkhya.
(3) Pada masa Dwapara Yuga berlaku kitab Dharma Sastra buah karya Bhagawan
Sankha Likhita.
(4) Pasa masa Kaliyuga dipergunakanlah Dharma Sastra yang ditulis oleh
Bhagawan Parasara.
Di antara keempat kitab Dharma Sastra tersebut, yang diterapkan untuk
masing-masing bagian Catur Yuga adalah memiliki sifat saling mengisi atau
melengkapidi antara satu dengan yang lainnya.
d) Kitab Suliwa Sutra
Kitab Suliwa Sutra adalah merupakan bagian terakhir dari kitab-kitab Kalpa"
Kitab Sutiwa Sutra ini, isinya memuat tentang petunjuk dan peraturan-
peraturan mengenaitata cara membuat dan mendirikan tempat suci untuk beribadat
(Pura, Candi), bangunan-bangunan lainnya yang berhubungan dengan arsitektur.
Kitab Sulwa Sutra memiliki beberapa bentuk buku, antara lain : Kitab Silpa
sastra, Kitab Kautuma, Kitab Mayatama, Kitab wastu widya, Kitab Manasara.
Kitab Wisnu Dharmotara Purana, dan sebagainya.
b. Jenis atau Kelompok tJpaweda
Kitab-kitab Upaweda merupakan kitab kelompok kedua dari Veda Smrti,
setelah kitab-kitab Vedangga. Kata upaweda berasal dari bahasa Sanskerta, yang terdiri
dari dua kata, yaitu : kata upa dan veda. Kata "upa" dapat diartikan ,,dekat,, dan kata
"veda" berarti "pengetahuan suci (kitab suci),,.
Upaweda berarti dekat dengan Veda (Pengetahuan suci). Upaweda juga
diartikan Veda tambahan.
Kitab Upaweda memiliki fungsi sama pentingnya dengan kitab-kitab Smrtti
yang lainnya.
Kitab upaweda terdiri dari beberapa cabang ilmu, antara lain :
1) ltihasa
Kitab ltihasa dikerompokkan daram kitatrkitab upaweda.
Kata ltihasa terdiri dari tiga suku kata, yakni ,'lti-ha-sa,,yang artinya
"sesungguhnya kejadian itu begitulah nyatanya.
Nama ltihasa pada mulanya diberikan oleh penulis kitab Mahabharata pada bagian
Adiparwa yaitu Bhagawan Wiyasa.
Itihasa adalah sebuah epos yang menceritakan sejarah perkembangan raja-raja dan
kerajaan Hindu di masa lampau. ltihasa adalah karya sastra yang bersifat spiritual,
di mana ceritanya penuh filsafat, roman, kewiraan dan mitologi.
Kitab ltihasa terdiri dari kitab Ramayana (terdiri dari 7 kanda) dan Mahabharata
(terdiri dari 18 parwa).
Purana
Kitab Purana adalah bagian dari kitab-kitab Upaweda.
Kitab Purana berisikan berbagai macam cerita dan keterangan kebiasaan-kebiasaan
yang berlaku pada zaman dahulu kala (kuno).
Artha Sastra
Kitab Artha Sastra ini berisikan tentang pokok-pokok pemikiran bidang ilmu potitik.
Artha Sastra sebagai bagian dari kitab Upaweda, ditulis oleh Bhagawan Brhaspati.
Jejak beliau di dalam tulis-menulis kitab-kitab "Artha Sastra" diikuti oleh Maharesi
Kautilya (Canakhya).
Di samping Maharesi Kautilya yang mengikuti Bhagawan Brhaspati dalam menulis
kitab-kitab Artha sastra, ada juga Bhagawan yang rainnya, seperti : Bhagawan Usana
dan Bhagawan Parasara, Danding, wisnugupta, Bharadwaja, dan wisalaksa.
Kitab-kitab yang tergolong kitab Artha Sastra yang lainnya adalah Niti Sastra atau
Rajadharma (Dandaniti). Jenis kitab Artha Sastra yang diubah di lndonesia adalah
jenis Usana dan Niti Sastra, serta Sukraniti.

4) Ayur Weda
Kitab Ayur Weda kelompok kitab Upaweda, yang isinya menguraikan tentang
bidang ilmu kedokteran atau kesehatan baik rohani maupun jasmani.
Adapun nama kitab yang termasuk kelompok kitab Ayur weda adalah kitab Caraka
Samhita, Susruta Samhita, Kasyapa Samhita, Astanggahrdaya, Yogasara dan Kama
Sutra.
Berdasarkan materi yang terdapat dalam kitab Ayur Weda maka isi kitab Ayur
Weda meliputi delapan bidang ajaran umum, yaitu :
a) Salya yaitu ajaran mengenai ilmu bedah
b) Salkya adalah ajaran mengenai ilmu penyakit
c) Kayakitsa yaitu ajaran mengenai ilmu obat-obatan
d) Bhuta Widya yaitu ajaran mengenai ilmu psikoteraphy
e) Kaumara Bhrtya yaitu ajaran mengenai pendidikan anak-anak, dan merupakan
dasar bagi ilmu jiwa anak-anak.
0 Agada Tantra yaitu ilmu toxikologi
g) Rasayama Tantra yaitu ilmu mujizat, dan
h) Wajikarana Tantra yaitu ilmu jiwa remaja
Kitab Caraka Samhita merupakan baginn dari kitab Ayur Weda. Kitab tersebut
memuat delapan bidang ajaran, antara lain :
a) Sutrathana
b) Nidanasthana
c) Wimanasthana
d) Sarithana
e) lndiyasthana
0 Cikitasasthana
g) Kalpasthnana
h) Siddistana
isinya menguraikan tentang ilmu pengobatan
isinya memuat tentang berbagai penyakit yang bersifat
umum
isinya menguraikan tentang ilmu pathologi
isinya menguraikan tentang ilmu anatomi dan embriology
isinya menguraikan tentang materia diagnosa dan prognosa
isinya menguraikan tentang ajaran khusus mengenai
pokok-pokok ilmu therapy
isinya menguraikan tentang ajaran di bidang theraphy
secara umum
isinya juga menguraikan tentang pokok-pokok di bidang
therapy secara umum.
Berdasarkan catatan yang ada kitab Kalpasthana dan Kitab Siddhistana telah
diterjerahkan ke dalam bahasa Arab dan Persia pada tahun 800 Masehi.
Kitab Susruta Samhita ditulis oleh Bhagawan Susanta. Kitab ini isinya menguraikan
tentang pentingnya aiaran umum di bidang ilmu bedah. Di samping itu pula kitab
Susruta Samhita mencatatkan berbagai macam alat-alat yang dapat dipergunakan
dalam pembedahan.
Kitab Yogasara dan Yogasastra ditulis oleh Bhagawan Nagarjuna. Kedua kitab ini
rsinya menguraikan tentang pokok-pokok ilmu yoga yang berhubungan dengan
sistem anatomi dalam pembinaan kesehatan, baik jasmani maupun rohani.
Kitab Kama Sutra ditulis oleh Bhagawan Watsyayana pada abad ke-10 Masehi.
Kitab Kama Sutra berhubungan dengan kitab Wajik aranaTantra. lsinya menguraikan
tentang ajaran ilmu jiwa remaja.
Gandhanva Weda
Kitab Gandharwa weda merupakan bagran dari kitab-kitab Upaweda.
Gandharwa Weda sebagai kitab Siprti, juga memiliki beberapa bagian kitab-kitab
lagi, seperti: Natya sastra. kitab Natya wedagama, Dewa Dasa Sahasri, Rasarnawa,
Rasaratnasamucaya, dan yang lainnya.
Kitab Gandharwa Weda, isinya menguraikan tentang berbagai aspek cabang ilmu
seni.
Kama Sastra
Kitab Kama Sastra adalah termasuk kitab suci agama Hindu pada bagian
Smrti (Upaweda). Kama Sastra sebagai bagian dari jenis kitab Upaweda isinya
menguraikan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan asmara, seni
atau rasa indah.
Di dalam upaya untuk mewujudkan salah satu tujuan hidup, umat beragama
dipandang perlu untuk membangkitkan rasa indah tersebut. Kebangkitan dari rasa
indah manusia terbentuk untuk berbakti kepada Sang Hyang Widhi/Tuhan yang
Maha Esa, hendaknya dipedomani oleh Kama Sastra. Karena dengan demikian
asmara dan rasa indah yang muncul itu tentu terarah/bernilai positif adanya.
Diantara kitab-kitab Kama Sastra yang terkenal adalah karya dari Bhagawan
Watsyayana.
7) Agama
Kitab agama itu baru ada setelah Agama Hindu ada dan berkembang di dunia.
Menurut Veda, agama Hindu boleh dan dapat dipelajari oleh seluruh umat manusia.
Hal ini termuat dalam kitab Yajur Veda sebagai berikut:
"Yaatkeram wacarn kalyanin awadoni janebhyah,
Brahma Rajanyabhyam cudraya caryaya ca siwaya caranayaca',
s)
6)
Pelajaran Agama Hindu Kelas Xl
Aftinya:
"Biar kunyatakan disini kitab suci ini kepada orang-orang banyak, kepada kaum
Brahmana, kaum Ksatrya, kaum Sudra, dan kaum Waisya dan bahkan kepada
orang-orangKu dan kepada mereka (orang-orang asing) sekalipun.
(Yajur Veda XVl, 18l"
Berdasarkan bunyi Cloka tersebut di atas dinyatakan bahwa kitab suci Veda (agama
Hindu) dapat dipelajari oleh siapa saja, tidak terkecuali. Namum menyadari akan
kekurang sempurnaan kita sebagai umatnya, maka tidak akan semuanya dapat
mempelajarinya dengan sempurna.
Disamping itu kita juga perlu menyadari bahwa, Veda sebagai sumber ajaran agama
Hindu mengandung ajaran yang sangat tinggi.
Bagi mereka yang belum dapat mempelajari Veda dapat belajar agama Hindu
berdasarkan kitab-kitab agama.
Kitab agama isinya memuat ajaran tentang keyakinan adanya Tuhan Yang Maha
Esa dan petunjuk-petunjuk untuk melaksanakan tata cara persembahyangan.
Dari uraian di atas dapatlah kita simpulkan bahwa jumlah kitab-kitab Smrti yang
dapat kita pergunakan sebagai petunjuk untuk menata kehidupan berhubungan
dengan Sang Hyang Widhi/ Tuhan Yang Maha Esa, banyak jenisnya. Hal ini sesuai
dengan ucapan kitab Smrti (Dharma Sastra) sebagai berikut:
"Wedo'khilo dharma mulam smrti cile ca tad widam
acaracca iwa sadhunam atmanasfusfir ceva ca"
Artinya:
Seluruh Weda merupakan sumber utama daripada dharma (agama Hindu)
kemudian barulah Smrti, disamping kebiasaan-kebiasaan yang baik dari orang-
orang yang menghayatiVeda (sila) dan kemudian tradisi-tradisi dari orang-orang
suci (acara) serta yang terakhir adalah rasa puas diri sendiri (atmanastusti)
(Manawa Dharma Sastra ll.6)
Pelajaran Agama Hindu Ketas Xt
I
B. RANGKUMAN
Kitab suci adalah cara yang baik untuk memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran
Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa yang dianut oleh umat Hindu. Tuhan yang
Maha Esa/lda Sang Hyang Widhi Wasa mewahyukan ajaran-Nya melalui orang-orang Suci untuk
disebarkan pada kita semua. Ajaran beliau yang diwahyukan kepada Maha Rsi dituliskan pada
buku. yang disebut kitab suci Weda. Weda sebagai kitab suci umat beragama Hindu, berdasarkan
pengelompokannya ada yang disebut dengan nama Weda Qruti dan Weda Smrti.
lstilah Qrut berarti Wahyu. Weda Qruti adalah kitab Wahyu Tuhan. Semua ayat-ayat yang
terdapat didalamnya merupakan Wahyu dari Tuhan yang kemudian dihimpun dalam beberapa
buah buku menurut umurnya dan peruntukannya. Menurut sifat dan isinya weda Qruti dibedakan
atas kelompok mantra, kelompok Brahmana, kelompokAnanyaka dan Upanisad. Kelompok mantra
didasarkan atas pertimbangan fungsi dan kegunaannya di bagi menjadi empat, yang disebut Catur
Weda Samhrta yaitu Rg.Weda Samhita, Yajur Weda Samhita, Sama Weda Samhita dan Atharwa
Weda Samhita.
Smrti (Dharma Sastra), ltihasa, dan Purana adalah kitab-kitab Weda yang ditulis oleh para
Rsi berdasarkan ingatannya, bersumber dari wahyu lda Sang Hyang widhl wasa.
Smrti ltihasa dan Purana berrsikan berbagar macam ajaran yang berhubungan dengan
lda Sang Hyang Widhi Wasa beserta manifestasi beliau dan ciptaan-Nya, Ethika (sosial, budaya,
ekonomi, politik dan pertahanan/keamanan) selta upacara (ritual) agama.
Manusia adalah makhluk hidup yang diciptakan lda Sang Hyang Widhi Wasa. Sebagai insan
Tuhan, manusia memiliki beberapa kewajiban yang mestidilaksanakan dalam kehidupan ini. Sudah
menjadi kodratnya manusia untuk melaksanakan kewajiban hidupnya. Salah satu kewajiban hidup
manusia yang harus dikerjakan adalah menegakkan kebenaran. Kebenaran yang utama adalah
kebenaran yang ada pada lda sang Hyang widhi wasa. Kebenaran beliau dapat kita laksanakan
dengan jalan memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama.
Mari kita dalam sastra-sastra agama, yang terkandung dalam kitab suci Weda Qruti maupun
Smrti untuk dipergunakan didalam menuntun kehidupan kita sehari-hari, sehingga kita dapat
meningkatkan budi pekerti dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.